Kanker payudara
merupakan kanker yang sangat menakutkan bagi kaum wanita. Di Indonesia
merupakan penyakit kanker dengan jumlah penderita nomer dua terbanyak
setelah kanker mulut rahim. Kejadian kanker payudara akan semakin
meningkat di masa depan. Kanker ini dapat menyerang siapa saja, terutama
yang mempunyai beberapa faktor resiko seperti tidak menikah, obesitas,
riwayat keluarga, mendapat terapi hormon yang lama serta radiasi di
daerah dada. Karena penyebab yang belum pasti, pencegahan sukar
dilakukan serta perjalanan penyakit yang sukar diduga menjadikan kanker
ini sangat ditakuti, khususnya kaum wanita
Tanda-tanda dan gejala umum dari kanker payudara antara lain adanya benjolan
payudara yang tak nyeri atau benjolan di ketiak, pendarahan atau
pengeluaran cairan dari puting, perubahan warna atau rasa sewaktu diraba
pada kulit payudara atau puting misalnya pembentukan lesung atau
kerutan atau ruam merah serta perubahan dalam ukuran atau bentuk
payudara. Apabila ditemukan dalam
stadium dini, yang biasanya masih berukuran keci serta mendapat
pengobatan tepat, maka angka kesembuhan akan semakin tinggi. Usaha untuk
ini adalah pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) merupakan cara
efektif menemukan tumor secara dini. Penderita kadang-kadang secara
tidak sengaja menemukan penyakit ini, bahkan ada penelitian menyebutkan
sekitar 90 % kanker ini ditemukan dengan SADARI. Dengan demikian akan
sangat besar artinya bila SADARI lebih digalakkan terhadap kaum wanita
terutama yang lebih dari 30 tahun (Cancer Age) diharapkan akan banyak
dijaring kasus kanker secara dini.
Di
Negara maju kesadaran masyarakat untuk melakukan SADARI cukup tinggi,
sehingga kasus baru telah dapat diketahui sejak dini. Di Indonesia
sebagian besar penderita datang ke dokter pada stadium lanjut. Keenggan
para wanita dewasa memeriksakan diri sebelum muncul gejala kanker
mengarah ke stadium lanjut serta pengaruh agama dan nilai-nilai budaya
timur yang membuat wanita enggan diperiksa oleh petugas kesehatan
laki-laki, maka kemampuan dan kemauan melakukan deteksi dini mutlak
diperlukan. Sebagai remaja yang akan beranjak dewasa, remaja khususnya
remaja putri juga harus mampu melakukan pemeriksaan payudara mandiri.
Untuk
pendeteksian secara dini kanker payudara, disarankan melakukan SADARI
setiap bulan dan pemeriksaan klinis ke dokter setiap tahun. Sedangkan
untuk yang sudah berusia 40 tahun dianjurkan melakukan pemeriksaan
mamografi setahun setahun sekali. Ada tiga (3) langkah penting dalam
melakukan SADARI yaitu :
Pemeriksaan di depan cermin.
- 1. Berdirilah seperti biasa di depan cermin,
- 2. Perhatikan kesimetrisan kedua payudara, payudara normal akan terlihat simetris antara kanan dan kiri .
- 3. Kemudian angkat kedua lengan melewati kepala, perhatikan apakah ada perubahan bentuk di setiap payudara, pembengkakan, lekukan, atau perubahan di setiap puting. Payudara normal tidak bengkak, tidak ada lekukan .
Pemeriksaan raba pada posisi berdiri.
- Lakukan perabaan pada kedua payudara secara bergantian. Untuk melakukan pemeriksaan pada payudara sebelah kanan, angkat lengan kanan anda ke belakang kepala, lalu gunakan jari-jari tangan kiri untuk melakukan pemeriksaan. Lakukan langkah-langkah sebaliknya untuk memeriksa payudara sebelah kiri.
Pemeriksaan raba pada saat berbaring.
- 1. Berbaringlah di atas permukaan yang keras.
- 2. Saat melakukan pemeriksaan pada payudara kanan, letakkan bantal di bawah pundak kanan. Kemudian letakkan lengan kanan di belakang kepala. Ratakan jari-jari tangan kiri pada payudara kanan, dan tekan secara lembut dengan gerakan memutar searah jarum jam. Mulailah pada bagian paling puncak dari payudara kanan (posisi jam 12), kemudian bergerak ke arah jam 10 dan seterusnya, sampai kembali ke posisi jam 12. Setelah itu, pindahkan jari-jari Anda kira-kira 2 cm mendekati puting. Teruskan gerakan memutar seperti sebelumnya hingga seluruh bagian payudara, termasuk puting selesai diperiksa.
- 3. Lakukan hal yang sama pada payudara sebelah kiri.
Teknik
SADARI yang benar harus menggunakan buku jari dari ketiga jari tengah
Anda, bukan ujung jari. Anda sangat dianjurkan untuk mengulang-ulang
gerakan melingkar dengan buku jari yang disertai dengan sedikit
penekanan. Namun penekanan yang berlebihan dapat menyebabkan tekanan
pada tulang rusuk dan akan terasa seperti benjolan.
Pemeriksaan payudara sendiri sebaiknya dilakukan sebulan sekali. Para wanita yang sedang haid sebaiknya melakukan pemeriksaan pada hari ke-5 sampai ke-7 setelah hari pertama masa haid, ketika payudara mereka sedang mengendur dan terasa lebih lunak. Biasakan untuk melakukan pemeriksaan secara rutin tiap bulan. Tujuannya agar Anda menjadi "akrab" dengan payudara sendiri. Jika sudah tidak mengalami siklus haid, pilih satu tanggal di setiap bulan dan selalu lakukan pemeriksaan di tanggal tersebut.
Jika
menemukan adanya benjolan atau perubahan pada payudara yang membuat
resah, segera konsultasikan ke dokter. Jika dokter menginformasikan
bahwa hasil pemeriksaannya menunjukkan tidak adanya kelainan tapi masih
tetap resah bisa meminta pendapat kedua dari seorang dokter spesialis.
Sumber : Informasi Kesehatan Remaja
No comments:
Post a Comment